Sambutlah senyum persahabatan saya :)
Selamat datang di rumah saya yang penuh dengan ide-ide dan cerita saya. Bagi sahabat yang ingin share atau menitipkan sebait 'senyum'nya dipersilahkan...

Senin, 18 April 2011


MENJADIKAN MATEMATIKA PELAJARAN YANG MENARIK

            Sudah bukan hal baru lagi, secara umum para siswa di seluruh Indonesia takut atau bahkan enggan belajar matematika apalagi siswa yang berada di daerah. Dengan alasan bermacam-macam mereka mencoba dibenarkan agar tidak belajar matematika. Matematika itu sulit, kilah mereka. Ternyata setelah diteliti kemampuan matematika dasar mereka sangat rendah. Apakah guru SDnya dipersalahkan untuk hal ini? Tentunya tidak. Setelah diadakan pembelajaran remedial matematika dasar, ternyata mereka masih kesulitan dalam belajar matematika. Apa orang tua yang dipersalahkan karena tidak memberi gizi yang cukup kepada anaknya sehingga otak mereka tidak mampu menyerap proses belajar di kelas. Tentunya tidak. Setelah diteliti kembali ternyata sikap dan mental para siswalah penyebabnya.
            Sangat jarang saya menemukan siswa yang memiliki sikap tidak gampang menyerah dalam dirinya. Para siswa lebih cenderung membiarkan atau kalau dilihat gurunya agak ‘kejam’ mereka berani mencontek hasil pekerjaan temannya. Satu lagi sikap buruk yang melekat pada siswa adalah curang. Saya tekankan pada siswa, boleh mencontek tapi menconteklah yang cerdas. Contek dan bertanyalah bagaimana caranya bukan seluruh jawaban dari a sampai z. Tapi larangan keras di saat UJIAN, Tidak boleh bertanya apalagi mencontek!
            Jika saya katakan sikap gampang menyerah banyak dimiliki para siswa ternyata sama halnya dengan guru. saya juga sering menemukan guru menyerah dengan keadaan siswa di dalam kelas. Karena secara umum guru hanya bertujuan menyampaikan materi pelajaran yang dibawakan di depan kelas. Bukan ‘mendidik’ tetapi hanya ‘mengajar’.
            Menurut KBBI pengertian mendidik adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan mengajar adalah memberi pelajaran. Apa yang menjadi tujuan anda?
            Berdasarkan Permen No.23 Tahun 2006 salah satu Standar Kompetensi Lulusan pelajaran matematika untuk tingkat SMK adalah menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri, selain memahami dan mampu menggunakan konsep-konsep matematika dalam pemecahan masalah tentunya.
            Nyatanya di lapangan, siswa menganggap matematika pelajaran yang dapat diabaikan karena mereka tidak tahu apa gunanya belajar matematika.
Pembelajaran matematika yang menarik.
1  Mulailah selalu dengan senyuman yang tulus. Senyuman anda mengisyaratkan bahwa anda akan menyampaikan pelajaran yang mudah.
2.      Coba temukan kegunaan materi yang akan anda sampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi siswa sehingga para siswa akan merasa ‘nyaman’ dengan pelajaran yang anda berikan.
3.      Jelaskan dengan media-media pembelajaran. Karena objek matematika adalah unsur di alam yang telah mengalami abstraksi dan idealisasi.
4.      Kerjakan contoh soal bersama siswa. Minta mereka bertanya kepada anda apa yang belum mereka kuasai. Kalau perlu suruh satu orang siswa untuk mengulang penjelasan anda.
5.      Beri siswa latihan. Ingat anda jangan duduk! Berkelilinglah untuk menjalin ‘ikatan’ antara anda dan siswa.
6.      Selalu beri penghargaan sekecil apapun usaha mereka.
7.      Selamat mencoba para guru-guru bangsa.

1 komentar:

  1. solusi cerdas dan simple serta mudah diterapkan nih bagi guru,mau jadi pengajar apa pendidik..

    BalasHapus