Sambutlah senyum persahabatan saya :)
Selamat datang di rumah saya yang penuh dengan ide-ide dan cerita saya. Bagi sahabat yang ingin share atau menitipkan sebait 'senyum'nya dipersilahkan...

Selasa, 17 Mei 2011

YUK MENANGKAP IDE RAME-RAME

by Joni Lis Efendi

www.menulisdahsyat.blogspot.com


Lagi nggak ada ide, nih?

Hari gini gak ada ide, ke sumur aja cuci muka, hehe…

Padahal ide itu banyak banget loh. Kalau nggak percaya, buktikan saja sendiri. Nyatanya ide itu ada di mana-mana.

Biasanya ide itu datang tanpa permisi dan pergi begitu saja tanpa pamitan. Memang ide itu tipekal orang yang suka-suka, susah diatur dan memang nggak bisa diatur, waduh. Tentunya kamu pernah mendapat ide waktu lagi jalan-jalan sore, nongkrong di halte, kongkow-kongkow di mal, pas lagi baca buku, waktu masak, atau sedang bertapa dalam toilet eh tiba-tiba ide melintas dalam kepala kamu.

Ayo buruan tangkap!

Gimana cara nangkap ide itu?

Gampang, yang kamu butuhkan hanyalah tindakan cepat, tepat dan on time. Caranya akan dijelaskan setelah ini. So, lanjutkan dulu bacanya.

Masing-masing kita pastinya mempunyai pengalaman hidup, penghayatan religiusitas, kekayaan intelektual, pengalaman beribadah (spiritual), penderitaan, kerinduan pada kekasih, kesepian, kejengkelan pada dunia di sekitar, kepekaan sosial dan politik, pandangan kritis terhadap tradisi dan modernitas, serta apa saja yang bergejolak di dalam diri kita serta reaksi batinnya terhadap berbagai fenomena di lingkungan sekitarnya, adalah lahan-lahan subur bagi lahirnya bayi yang bernama ide. Di lahan-lahan itulah, ide biasa menggeliat atau melintas. Tinggal bagaimana kecekatan kita untuk menangkap dan mengolahnya menjadi karya yang enak dibaca.

Sebenarnya ide itu banyak berkeliaran di sekolah, kantin, kampus, balaikota, hotal, pasar, masjid, perpustakaan, dapur, tempat tidur, warung kopi, gang-gang kumuh, emperan pertokoan, persawahan, kampung, taman bunga, pinggir kali, panas terik pantai, dalam kabut dingin pegunungan, dalam gerbong kereta api, dek kapal penumpang, kepadatan bus kota, dan tengah kemacetan lalu lintas sekalipun, bahkan dalam toilet pun ide juga sering muncul, atau "maaf" waktu shalat tiba-tiba ada lintasan "nah, kayaknya itu bagus untuk ditulis" (ini contoh shalat yang nggak khusyuk, layak untuk nggak ditiru).

Untuk dapat menangkap ide, diperlukan adanya kepekaan kita untuk menangkap isyarat-isyarat kreatif yang kita lihat dan kemampuan mengimajinasikannya untuk dijadikan cerita atau tulisan kita. Di kalangan penyair, isyarat itu biasa disebut sebagai sentuhan puitik (poetical touch), sedangkan di kalangan penulis fiksi biasa disebut sebagai sentuhan imaji (imagical touch).

Berita baiknya, ide itu biasanya selalu melintas dalam pikiran kamu pada waktu-waktu tertentu dan terkadang nggak milih-milih tempat. Senjata untuk menangkapnya cuma pena dan kertas. Usahakan kedua senjata ampuh itu terselip di saku baju, celana, atau dalam tas kamu. Ke mana saja kamu pergi, bawa serta senjata penangkap ide itu. Kalau masih ribet, kamu bisa mencatatnya di hp. Lagian kamu pasti punya hp dan selalu ditenteng ke mana-mana.

Bagaimana cara menggunakan senjata penangkap ide itu?

Gampang banget, catat saja. Pas ada lintasan ide, cepat-cepat catat. Seremeh apapun ide itu, kamu harus mencatatnya. Jangan pernah berpikiran baik bahwa pikiran kamu mampu mengingatnya. Yakin dan percayalah, pikiran kamu hanya mampu mengingatnya dalam hitungan detik, biasanya akan hilang pada detik yang ketiga.

Benar pepatah yang mengatakan, "pikiran yang sekuat apapun nggak bakalan bisa mampu mengalahkan catatan."

Simpan ide-ide yang telah berhasil kamu catat itu. Suatu saat pasti akan berguna. Ahmad Tohari bisa dikata sebagai "penjegal" ide yang baik. Karena dia selalu mencatat ide yang melintas di hadapannya dalam buku catatan, sejenis buku diari. Tahukah kamu, catatan-catatan ide beliau tahun 70-an dulu baru tahun-tahun belakangan beliau tulis jadi cerpen atau novel.

Ternyata ide sanggup juga hidup puluhan tahun. Asal kamu mencatatnya. Satu lagi, jangan sampai catatan itu hilang atau terhapus. Kumpulin ide-ide itu dalam buku kecil, bagusnya juga diselipkan tanggal dan tempat di mana ide itu nongol. Lebih baik kalau ditambahkan sedikit keterangkan tentang ide itu.



Contoh:

Tgl. 01 Oktober 2010, T4: dalam bus

Ide : copet tertanggkap tangan

Keterangan : Bus penuh sesak. Pencopet, seorang bocah umur sekitar 10-12 tahun, tertanggap tangan mencopet tas ibu-ibu. Bus berhenti. Tubuh kurusnya remuk dihajar massa. Seorang polisi segera menyelamatkan pencopet malang itu.



Berikut ini ada beberapa tips praktis bagaimana caranya menangkap ide.

Satu, pikirkan hal yang paling aneh ketika kamu melihat hal yang biasa-biasa saja. Waktu sarapan, kamu mungkin sudah biasa melihat hidangan yang ada di atas meja; segelas susu, sepiring nasi goreng, bubur ayam, lontong, pecal, roti, buah segar atau yang lainnya. Coba pikirkan kalo kamu sedang dijamu oleh seorang nenek sihir yang paling jahat sejagat, apa yang bakal terhidang di meja sarapan pagi kamu? Dijamin ide paling aneh pasti akan nongol dalam benak kamu.



Dua, lawan kebiasaan umum yang itu-itu saja dan begitu membosankan. Kamu mungkin sudah biasa melihat tukang sapu jalanan yang berpakaian kuning-kuning dan agak kumal. Apa yang ada dalam pikiran orang-orang waktu liat ada tukang sapu jalan memakai dasi dan jas, seperti apa ceritanya?



Tiga, pertanyakan hal-hal remeh yang mungkin saja nggak pernah ditanyakan oleh orang lain. Pertanyaan yang paling konyol terkadang paling berkesan dan memancing si ide nongol. Kalo Luna Maya tiba-tiba nongol di ruang tamu rumah kamu, apa yang bakal kamu lakukan? Seandainya salju turun di kampung kamu, seperti apa rasanya dinginnya? Kalo saja, tiba-tiba kamu mendapatkan batu ajaib yang dapat menyebuhkan segala penyakit, apa yang bakal kamu lakukan dengan batu ajaib itu? Dan lain sebagainya.



Empat, banyak membaca sangat mambantu kamu untuk mencari sebuah ide yang unik dan khas. Banyak penulis yang mendapatkan begitu banyak ide setelah membaca buku, walau bukunya itu nggak sesuai dengan apa yang sedang mereka tulis. Membaca buku-buku yang bertema aneh juga dapat memancing ide-ide baru yang tak kalah anehnya. Usahakan temukan ide-ide lucu atau aneh dari apa yang kamu baca itu. Pastinya ada dong kalo kamu benar-benar memikirkannya.



Lima, sering-sering cuci mata dan suka dengan tantangan pertualangan. Cuci mata di sini bukan mejeng atau kelayapan di mal tanpa tujuan yang nggak jelas. Tapi buat sebuah perjalanan khusus dan ada misi yang harus kamu capai. Misalnya menaklukkan puncak Merapi, lintas alam, heking, camping, atau kegiatan out door lainnya sangat memungkinkan bagi kamu menemukan ide-ide baru ketika melihat alam luas. Pengalaman yang kamu dapatkan adalah ide yang paling kuat dan mengesankan untuk segera kamu tulis.



Enam, tidur yang cukup atau istirahat yang tepat. Siapa bilang kalo tidur hanya sekedar ngorok? Kamu pasti tau kan kalo mimpi itu cuma dialami oleh orang yang tidur. Kamu belum tau ya kalo mimpi itu adalah salah satu pintu bagi datangnya sebuah ide. Malahan idenya bisa aneh-aneh dan lucu-lucu loh dari mimpi. Kebiasaan yang bagus kalo kamu sering-sering menyelipkan buku saku di bawah bantal tidur. Pas kamu terbangun dari mimpi, langsung catat pengalaman seru dalam mimpi kamu itu. Hal-hal yang mengagumkan sering kali ditampilkan dalam alam mimpi. Apakah kamu pernah mendatangi suatu tempat yang nggak pernah kamu singgahi sebelumnya? Tapi dalam mimpi kamu dapat melakukannya.



Tujuh, jalan pagi atau jalan sore bisa juga sebagai jalur lintasan ide. Asal saja kamu bisa menikmati aktivitas santai itu. Terkadang membiarkan sebuah masalah mengendap dalam alam bawah sadar pikiran kita, tiba-tiba datang sebuah ide cemerlang untuk mengatasinya. Cara kerja pikiran bawah sadar kita sangat mengagumkan. Saran terbaik kalo kamu benar-benar lagi mentok lantaran kehabisan amunisi ide untuk ditembakkan dalam tulisan kamu, jalan-jalan santai saja dulu. Untuk sementara waktu lupakan tentang tulisan kamu itu. Eh, taunya pas pulang dari jalan-jalan santai kamu sudah dapat tambahan amunisi baru yang berperang lagi sewaktu menulis. Kebiasaan ini yang sering saya lakukan kalo lagi mentok menulis. Dan ternyata benar.



Delapan, sebaiknya kamu membuat acara piknik akhir bulan atau minimalnya sekali tiga bulan. Berpesiar ke luar kota atau daerah pelosok bisa melahirkan ide-ide segar yang mengagumkan. Kisah-kisah perjalanan sering lahir dari seringnya penulis berpelisiran ke daerah-daerah asing nan jauh dari tempat asalnya. Karena di daerah yang jauh dan asing itu, kita sering menemui hal-hal yang baru, unik, dan menggelitik keingintahuan. Ini adalah pemantik ide yang paling cepat menyambar.



Sembilan, kalo kamu lagi bete bin suntuk, jangan telan obat tidur! Tapi lakukan hobi yang paling kamu sukai. Saya suka melakukan pekerjaan yang bukan cowok banget kalo lagi kering ide, yakni masak atau membuat bubur. Melakukan hal yang kita senangi dapat memberikan imunitas dari rasa suntuk. Pada akhirnya ide-ide baru lahir begitu segar dan menggairahkan.



Sepuluh, biasakan merenung. Merenung itu bukan bertapa mengosongkan pikiran. Tapi ajaklah pikiran kamu berdialog. Pikiran kamu itu bisa jadi begitu akrab dengan kamu lalu menceritakan semuanya kepada kamu, tentang harapan-harapannya, cita-citanya, keinginannya, perasaannya, emosinya, dan sebagainya. Tanpa kamu sadari kamu telah mendapatkan apa yang tengah kamu cari, jawaban dari pertanyaan bagaimana melanjutkan cerita cerpen atau novel yang sedang kamu tulis.



Sebelas, tulis yang berlawanan dari apa yang ada pada dirimu lalu bayangkan apa yang akan terjadi pada dirimu. Misalkan kamu sebenarnya kurus, tapi bayangkan pada saat kamu bangun besok pagi tiba-tiba tubuhmu menjadi sangat gendut sampai-sampai kancing bajumu lepas. Seperti apa rasanya mempunyai tubuh yang sangat gemuk? Ayo tuliskan kelanjutan ceritanya.



Duabelas, cerita Malin Kundang yang tersohor itu kok tega-teganya ya sang ibu mengutuknya, ibu macam apa yang mengutuk anaknya jadi batu? Nah loh, apa yang ada dalam batok kepalamu setelah mengetahui ternyata yang jahat itu ibunya si Malin Kundang! Ini gayak destruktif fakta sejarah. Yaitu teknik menggali ide dengan menghancurkan fakta sejarah lalu menyusunnya kembali menjadi cerita baru dalam versi yang berbeda. Bagaimana juga dengan cerita Jaka Taruf, yang ternyata dia terjebak konspirasi atau persekongkolan bidadari kayangan yang ternyata mereka bosan hidup di atas awan. Bagaimana ya kisah Jaka Taruf yang terjebak konspirasi itu?



Tigabelas, baca sebuah cerpen atau novel pelajari alur ceritanya kemudian buat versi lain dari cerpen atau novel tersebut. Misalkan tokoh cerpen pertama mati, tapi dalam cerpen baru dia hidup dan mampu mengatasi masalahnya. Ini harus tetap mencantumkan nama cerpen/novel, penulis dan penerbitnya di dalam cerpen yang kamu tulis, supaya pembaca dapat rujukan yang akurat. Kalau tidak, bisa-bisa kamu dicap meniru cerpen lain tersebut.



Empatbelas, langsung tulis!!!

/b>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar